Apakah trigeminal neuralgia disebabkan oleh kondisi stres berlebih? Waspada ya, stres ternyata memang bisa memicu terjadinya tekanan pada saraf dan dapat memicu rasa nyeri hebat pada wajah. Trigeminal neuralgia itu sendiri adalah kondisi yang menyebabkan nyeri wajah parah akibat iritasi atau kerusakan saraf trigeminal, yang berperan atas sensasi dan gerakan pada wajah.
Beberapa kemungkinan penyebab trigeminal neuralgia
- Komplikasi dari kondisi medis tertentu, seperti multiple sclerosis atau tumor otak.
- Cedera atau trauma pada wajah, seperti cedera kepala atau operasi wajah.
- Pembuluh darah yang menyebabkan tekanan pada trigeminal nerve, biasanya terjadi di sekitar pangkal otak.
- Degenerasi akibat penuaan, di mana saraf trigeminal mengalami kerusakan akibat penumpukan plak atau lesi pada saraf.
Bisakah Trigeminal Neuralgia Disebabkan Oleh Stres
Stres dapat memicu episode nyeri yang terkait dengan trigeminal neuralgia dengan menyebabkan ketegangan otot yang dapat menekan saraf trigeminal. Stres juga dapat menurunkan ambang nyeri tubuh dan membuat nyeri terasa lebih intens dan sulit untuk diatasi.
Beberapa studi telah menunjukkan hubungan antara stres dan trigeminal neuralgia. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa pasien dengan trigeminal neuralgia lebih mungkin mengalami stres dan kecemasan daripada populasi umum. Namun, perlu dicatat bahwa faktor lain, seperti faktor keturunan dan kondisi medis tertentu, juga dapat memainkan peran dalam perkembangan trigeminal neuralgia.
Untuk mengurangi risiko episode rasa sakit yang disebabkan oleh stres, pasien dengan trigeminal neuralgia dapat mencoba teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi. Psikoterapi juga dapat membantu pasien belajar mengelola stres dan kecemasan.
Apa itu saraf Trigeminus
Saraf trigeminus adalah saraf kelima dari 12 pasang saraf dari otak yang memiliki fungsi sensorik dan motorik. Saraf trigeminus merupakan saraf cranial terbesar yang mempunyai 3 cabang. Cabang-cabang terdiri dari saraf ophtalmicus,saraf maksilaris dan saraf mandibular.
- Saraf Ophtalmicus
Cabang pertama dari saraf trigeminus ini bersifat sensorik untuk mempersarafi bagian depan kelopak mata atas, selaput lendir kelopak mata, dan bola mata, juga kulit bagian frontal.
- Saraf Maxillaris
Saraf Maxillaris merupakan cabang trigeminus kedua yang mempersarafi bagian gigi atas, bibir atas, rongga hidung dan sinus maxillaris.
- Saraf Mandibular
Saraf Mandibularis yaitu cabang saraf trigeminus ketiga yang mempunyai fungsi motoris dan sensoris. Nervus Mandibularis ini akan mempersarafi otot pengunyah, dan mempersyarafi gigi bawah, gusi bawah, dan bibir bawah, juga kulit daerah temporal dan dagu.
Jika ada gangguan pada saraf trigeminus maka akan ada gangguan pada ketiga cabang tersebut. Sehingga gejala yang timbul adalah sesuai pada bagian wajah yang dipersarafi oleh saraf tersebut.
Apakah Mempengaruhi Kemampuan Bicara
Fungsi dari saraf trigeminal adalah mengirimkan sensasi dari kulit bagian kepala, rongga mulut dan hidung. Trigeminal neuralgia biasanya tidak mempengaruhi kemampuan bicara, karena penekanan pada saraf trigeminal mempengaruhi sensasi dan gerakan wajah. Namun, episode nyeri yang parah dapat membuat Anda sulit berbicara atau berkomunikasi secara efektif. Selain itu, pengobatan trigeminal neuralgia seperti obat penghilang rasa sakit atau operasi tertentu juga dapat mempengaruhi kemampuan bicara dalam jangka pendek.
Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa ada trigeminal neuralgia yang secara langsung memicu gangguan kemampuan bicara.
Trigeminal neuralgia tidak menyebabkan kematian, namun dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan jika tidak terkontrol dan dapat menyebabkan depresi karena membuat penderita harus membatasi banyak kegiatan pemicu.
Jika Anda mengalami gejala trigeminal neuralgia, penting untuk mencari pertolongan medis untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi tersebut dengan benar. Perawatan mungkin termasuk obat-obatan, blok saraf, atau pembedahan, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Selain itu, mengelola stres melalui teknik seperti latihan relaksasi dan terapi dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Referensi
https://www.epainassist.com/face-mouth-throat/can-trigeminal-neuralgia-be-caused-by-stress
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trigeminal-neuralgia/symptoms-causes/syc-20353344
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr Yuti Purnamasari