Carbamazepine adalah obat yang termasuk dalam golongan obat antikonvulsan untuk mengatasi dan mencegah kejang. Obat anti kejang ini juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri saraf akibat diabetes, neuropati perifer ataupun trigeminal neuralgia. Cara kerjanya yaitu dengan mengurangi aktivitas listrik abnormal pada otak, seperti kejang dan memulihkan aktivitas saraf. Carbamazepine termasuk ke dalam jenis obat keras sehingga hanya bisa dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
Indikasi Obat Carbamazepine
Dokter akan meresepkan obat carbamazepine untuk tujuan berikut ini:
- Mencegah dan mengontrol kejang pada pengidap epilepsy
- Mengobati gangguan mental seperti bipolar (perubahan emosi) ketika obat jenis lain tidak bekerja
- Mengurangi aktivitas kejang pada otak
- Mengembalikan keseimbangan aktivitas saraf secara normal
- Meredakan nyeri wajah sebelah akibat trigeminal neuralgia
Dosis Penggunaan untuk Mengobati Trigemina Neuralgia
Trigeminal neuralgia merupakan nyeri kronis yang terjadi karena adanya gangguan pada saraf trigeminal (saraf kranial di otak). Umumnya, rasa nyeri yang timbul hanya pada salah satu sisi wajah. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri hebat seperti tertusuk atau tersengat listrik. Bahkan, gerakan pada wajah seperti berbicara, tersenyum menggosok gigi atau makan bisa memicu timbulnya nyeri hebat.
Untuk membantu meredakan nyeri akibat trigeminal neuralgia ini, dokter akan memberikan obat carbamazepine sebagai penanganan pertama.
Carbamazepine terbagi dalam dua jenis yaitu tablet biasa dan tablet extended-release (lepas lambat) dengan dosis 200 mg. Dosis penggunaannya pun sebaiknya disesuaikan dengan indikasi pengobatan dan usia pasien. Biasanya aturan pakai obat ini adalah setelah makan.
Pada pengobatan trigeminal neuralgia, carbamazepine akan diberikan dengan dosis:
- Dosis awal sebanyak 100 mg, minum dua kali sehari (immediate atau extended release) atau 50 mg, minum 4 kali sehari (suspensi).
- Dosis lanjutan sebanyak 400-800 mg sehari.
- Dosis maksimal sebanyak 1200 mg sehari.
Efek Samping Obat
Tidak semua efek samping bisa terjadi pada setiap pemakaian obat, namun terkadang ada beberapa efek samping yang timbul setelah mengonsumsinya, seperti:
- Sakit kepala
- Diare
- Mengantuk atau merasa sangat lelah
- Mual
- Gangguan penglihatan
- Demam
- Reaksi alergi kulit
Ketika tubuh telah terbiasa mengonsumsi carbamazepine, biasanya efek sampignya akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika nyeri tidak juga membaik dan gejalanya semakin parah, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter.
Pengobatan yang Efektif dengan Radiofrekuensi Ablasi
Trigeminal neuralgia bisa sangat menyakitkan. Rasa sakitnya bisa hilang timbul, namun lebih seringnya terjadi secara terus-menerus. Jika nyerinya berlangsung lama hingga mengganggu aktivitas, maka obat-obatan seperti carbamazepine sudah tidak berpengaruh. Oleh karena itu, dokter akan merekomendasikan terapi pengobatan lain yang lebih efektif seperti radiofrekuensi ablasi.
Di Klinik Arfa Pain, kami memiliki teknologi terkini radiofrekuensi ablasi yang lebih minim risiko dan pastinya membuat pasien lebih nyaman.
Radiofrekuensi ablasi (RFA) adalah prosedur medis yang menggunakan panas dari gelombang radio menuju ganglion dari saraf trigeminus di sekitar wajah. Energi panas ini akan menghancurkan saraf yang rusak tadi sehingga tidak bisa lagi mengirimkan sinyal rasa nyeri ke bagian wajah dan sekitarnya.
RFA dapat membantu menghilangkan nyeri akibat trigeminal neuralgia. Hanya dengan bius lokal, Anda tidak perlu menjalani rawat inap dan bisa langsung pulang untuk beraktivitas kembali. Namun, jangan lupa untuk melakukan kontrol pasca tindakan agar dokter dapat memantau kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Care Line Officer Arfa Pain pada nomor kontak yang tertera.
Baca juga: Mengenal Radiofrekuensi Ablasi untuk Atasi Nyeri Wajah Sebelah