Dislokasi Rahang Miring dan Cara Memperbaikinya

Dislokasi rahang kondisi lepasnya tulang rahang bawah dari posisi normalnya. Penyebab kondisi ini beragam, bisa karena membuka mulut terlalu lebar saat menguap, tertawa, maupun kegiatan lainnya. Tapi, juga bisa terjadi karena benturan keras saat olahraga maupun kecelakaan. 

Sendi rahang terletak pada area depan telinga. Persendian ini juga bisa disebut sebagai TMJ yang merupakan singkatan dari temporomandibular joint. Bergesernya TMJ inilah yang sering dikenal sebagai dislokasi rahang.

Saat seseorang mengalami kondisi ini,  posisi tulang rahang bawah keluar dari cekungan dan tidak bisa kembali ke tempat normalnya.  Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko kondisi ini antara lain:

  • Sendi atau kapsul ligamen longgar
  • Radang pada sendi rahang yang menyebabkan perubahan bentuk
  • Perubahan struktur gigi
  • Membuka rahang yang terlalu lebar dan memaksakan
  • Penyakit  dapat menyebabkan rahang rentan terdislokasi, seperti pada penyakit Parkinson, sindrom Ehler-Danlos, distonia pada wajah, dan sindrom Marfan.

Gejala dislokasi rahang

Gejala yang mungkin muncul, antara lain:

  • Rahang tidak dapat menutup dan  seperti terkunci setelah membuka mulut.
  • Sulit berbicara
  • Air liur yang mengalir terus-menerus
  • Rasa nyeri sekitar telinga
  • Dagu tampak miring atau asimetris.
  • Bagian depan telinga ada area yang kosong karena tulang bergeser

Penanganan dislokasi rahang

Jika sampai pada tahap akut menyebabkan rasa sakit yang hebat, tapi lebih mudah untuk menanganinya. Bagian yang bergeser dapat kembali pada posisi semula secara manual. Dokter akan memberi anestesi dan sedasi lokal, kemudian bagian yang bergeser akan dokter dorong untuk mengembalikannya ke posisi semula. Penanganan untuk kondisi kronis terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap konservatif  dan operasi jika tahap pertama tidak berhasil. 

Perawatan setelah menjalani perbaikan

Setelah melewati tahap penyembuhan seperti terapi atau operasi, pasien tetap harus melakukan perawatan mandiri secara rutin untuk menghindari cedera berulang. 

  1. Mempehatikan beberapa hal seperti apakah otot-otot Anda mengalami ketegangan hingga apakah mulut Anda mengeluarkan darah atau keganjalan lainnya
  2. Mempehatikan makanan yang masuk, seperti tidak makan-makanan yang keras
  3. Mengelola stres
  4. Olahraga ringan seperti yoga atau renang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Book Online

Book Online

Appointment Now