Dokter spesialis neurologi merupakan dokter yang membantu menangani masalah penyakit pada sistem saraf. Melansir dari Healthline (2021), Dokter spesialis neurologi memiliki tugas untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf termasuk pada bagian otot, otak, saraf tepi dan juga pada saraf tulang belakang.
Fakta Dokter Spesialis Neurologi
Saat seorang dokter mendapatkan gelar ‘spesialis’ maka ada beberapa tahapan pendidikan yang perlu ia selesaikan pada bidang neurologi. Secara umum, dokter spesialis neurologi terbagi menjadi dua berdasarkan metode perawatannya. Ada dokter bedah saraf dan juga dokter spesialis saraf yang menangani penyakit bagian saraf dengan menggunakan metode non-bedah.
Umumnya untuk menjadi dokter bedah saraf, maka perlu menjalani masa pendidikan residensi bedah saraf minimal 6 tahun setelah lulus dari sekolah kedokteran umum. Lamanya masa pendidikan inilah yang membuat dokter bedah saraf di Indonesia masih cukup jarang.
Penaganan Penyakit Oleh Dokter Spesialis Neurologi
Seorang dokter spesialis neurologi memiliki kompetensi dan juga pengetahuan yang cukup tentang penyakit terutama yang berkaitan dengan sistem saraf pada manusia. Dalam laman University of Rochester Medical Center, beberapa jenis penyakit saraf yang bisa mereka tangani, seperti:
- Penyakit stroke,
- Penyakit epilepsi,
- Tumor pada sistem saraf,
- Multiple sclerosis,
- Penyakit demensia,
- Gangguan gerak,
- Infeksi pada saraf pusat seperti, meningitis, abses otak dan juga radang otak,
- Gangguan saraf tulang belakang,
- Migrain,
- Neuropati perifer,
- Penyakit parkinson,
- Saraf terjepit,
- Nyeri atau cedera saraf.
Jenis Tindakan
Melansir dari National Health Service (2021), pemeriksaan oleh dokter spesialis neurologi, meliputi pemeriksaan pada saraf bagian penglihatan, refleks, kekuatan otot, koordinasi, sensasi sentuhan dan juga keseimbangan untuk memastikan hasil sebelum pasien terima. Selain itu, juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan seperti:
- Laboratorium yang meliputi tes urine, analisis cairan otak hingga tes darah,
- Radiologi yang meliputi, CT Scan, PET Scan, MRI, Rontgen,angiografi dan juga pemeriksaan USG.
- Gelombang listrik bagian otak, pemeriksaan saraf mata, listrik saraf otot dan juga organ keseimbangan.
- Tindakan biopsi. Yaitu pemeriksaan jaringan otak dan juga saraf pada penyakit tumor dalam sistem saraf. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan apakah tumor masih bersifat ganas ataupun tidak.
Setelah mendiagnosis spesialis neurologi melakukan perencanaan terkait metode pengobatan apa yang cocok untuk penderita. Biasanya pada tahap awal, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala yang mungkin muncul.
Klinik Lamina Pain and Spine Center
Jika pasien memerlukan tindakan bedah saraf, maka dokter akan merujuk pasien ke dokter spesialis bedah saraf. Pasien yang memerlukan penanganan bedah saraf, spesialis rehabilitasi medik, dan spesialis anestesi bisa berkunjung dan melakukan konsultasi dengan dokter-dokter profesional di klinik Lamina Pain and Spine Center.
Klinik Lamina Pain and Spine Center berlokasi di Jl. Warung Buncit Raya No 34, Jakarta Selatan dan telah berdiri sejak 2015. Klinik Lamina Pain and Spine Center memiliki spesialis saraf dan juga layanan fisioterapi profesional dengan konsep one stop service. Selain itu, pasien juga bisa berkonsultasi online dengan para dokter profesional melalui Whatsapp di nomor 0859-2127-7477 atau via telpon di nomor 021-7919-6999.