Trigeminal neuralgia adalah gangguan saraf yang seringkali menyebabkan rasa nyeri luar biasa pada satu sisi wajah. Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan pada saraf trigeminal, yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sensasi dari wajah ke otak. Meskipun nyeri yang dialami seringkali hilang timbul, namun biasanya sangat intens dan menyakitkan. Jika tidak segera diobati, trigeminal neuralgia dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius yang memengaruhi kualitas hidup penderita.
Apa Itu Trigeminal Neuralgia?
Trigeminal neuralgia (TN) merupakan nyeri kronis yang disebabkan oleh gangguan pada saraf trigeminal, yaitu saraf kelima dari 12 pasang saraf yang berasal dari otak. Umumnya, pada kondisi trigeminal neuralgia, rasa nyeri akan terjadi di area yang dilalui oleh saraf trigeminal, yaitu di wajah, rahang, gigi, bibir, dan area sekitar mata. Rasa sakit ini biasanya datang dalam serangan mendadak dan berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Serangan juga dapat terjadi berulang kali dalam sehari dan sering menyiksa.
Gejala Trigeminal Neuralgia
Gejala utama trigeminal neuralgia adalah rasa sakit yang sangat hebat di wajah. Sifat dan lokasi nyeri bervariasi tergantung pada bagian saraf trigeminal yang terlibat. Berikut adalah beberapa gejala umum yang dialami oleh penderita trigeminal neuralgia:
- Nyeri yang muncul terasa seperti sengatan listrik atau luka bakar. Nyeri biasanya menyerang satu sisi wajah, dan intensitasnya bisa sangat parah.
- Nyeri yang dipicu oleh aktivitas yang dilakukan oleh wajah, misalnya mengunyah, berbicara, atau menyikat gigi dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat.
- Rasa sakit dapat datang secara tiba-tiba tanpa peringatan, dengan durasi mulai dari beberapa detik hingga beberapa menit.
- Serangan dapat terjadi berkali-kali dalam satu hari, dan terkadang hilang dalam beberapa waktu, namun akan muncul lagi di waktu lainnya dan dalam jangka waktu lama.
Penyebab Trigeminal Neuralgia
Trigeminal neuralgia umumnya disebabkan oleh gangguan pada saraf trigeminal, baik karena adanya tekanan dari pembuluh darah atau kerusakan lain. Beberapa penyebab umum trigeminal neuralgia meliputi:
- Kompresi atau tekanan pembuluh darah ke bagian saraf trigeminal
- Multiple Sclerosis (MS)
- Cedera atau trauma pada kepala akibat terbentur atau kecelakaan
- Tumor
- Kondisi pasca operasi kepala atau wajah
Meskipun begitu, dalam banyak kasus, penyebab pasti trigeminal neuralgia masih belum diketahui.
Komplikasi Trigeminal Neuralgia
Ada berbagai risiko komplikasi yang dapat muncul akibat trigeminal neuralgia yang tidak ditangani dengan baik, seperti:
- Penderita trigeminal neuralgia dapat mengalami nyeri intens dan berkepanjangan, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup pasien.
- Nyeri kronis dapat memicu stres, kecemasan, dan depresi. Penderita mungkin menjadi takut melakukan aktivitas sehari-hari karena khawatir serangan nyeri akan datang tiba-tiba.
- Penderita mungkin mengalami kesulitan makan dan minum karena aktivitas mengunyah dapat memicu serangan nyeri. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan atau malnutrisi.
- Penggunaan jangka panjang obat antikonvulsan seperti carbamazepine juga bisa mempengaruhi fungsi hati dan ginjal.
- Nyeri kronis dapat memicu depresi dan kecemasan. Ketidakmampuan untuk mengontrol rasa sakit dan ketidakpastian kapan serangan akan terjadi dapat meningkatkan risiko gangguan mental.
- Jika trigeminal neuralgia berlangsung lama atau jika ada intervensi bedah yang tidak berjalan dengan baik, ada risiko kerusakan lebih lanjut pada saraf trigeminal, yang dapat menyebabkan perubahan persepsi rasa sakit atau mati rasa permanen.
Mencegah Risiko Komplikasi Trigeminal Neuralgia dengan Penanganan yang Tepat
Berbagai pendekatan untuk mengobati telah dikembangkan untuk mengatasi TN, mulai dari pengobatan oral seperti obat antikonvulsan hingga tindakan bedah. Namun, tidak semua pasien merespons baik terhadap obat-obatan, dan prosedur bedah sering kali dianggap terlalu invasif dengan risiko komplikasi yang tinggi.
Dengan berkembangnya teknologi di bidang kedokteran, Radiofrekuensi Ablasi (RFA) telah menjadi solusi inovatif yang lebih minimal invasif. Radiofrekuensi Ablasi adalah teknik yang menggunakan gelombang radio untuk menghasilkan energi panas dan mengablasi jaringan saraf yang menjadi sumber nyeri. RFA dapat memutus jalur saraf yang mentransmisikan sinyal nyeri ke otak. Dalam kasus TN, dokter akan menargetkan cabang-cabang tertentu dari saraf trigeminal yang menyebabkan rasa sakit.
Baca juga: Awas, Trigeminal Neuralgia Bisa Sebabkan Nyeri Tajam di Wajah Sebelah Kiri!
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila rasa nyeri akibat trigeminal neuralgia tak kunjung hilang dan semakin memburuk, maka inilah saatnya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif, baik fisik maupun penunjang untuk menegakkan diagnosis.
Berdasarkan hasil diagnosis, dokter akan menyesuaikan pengobatan yang dilakukan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Arfa Pain melalui chat ke nomor Whatsapp 0811-1443-599.
Referensi Penulisan:
- Mayo Clinic. Trigeminal Neuralgia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trigeminal-neuralgia/symptoms-causes/syc-20353344, diakses pada 14 September 2024.
- National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Trigeminal Neuralgia. https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/trigeminal-neuralgia, diakses pada 14 September 2024.
- National Library of Medicine (2023). The Role of Radiofrequency Ablation in the Treatment of Trigeminal Neuralgia: A Narrative Review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10104592/, diakses pada 14 September 2024.
- UCLA Health. Neuromodulation for Movement Disorders and Pain Radiofrequency Ablation. https://www.uclahealth.org/medical-services/neurosurgery/dbs/treatment-options/radiofrequency-ablation, diakses pada 14 September 2024.