Rasa nyeri di wajah yang tajam seperti tertusuk atau terbakar dapat sangat menyiksa dan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Kondisi ini dalam dunia medis dikenal sebagai trigeminal neuralgia. Trigeminal neuralgia merupakan gangguan pada saraf trigeminal (saraf kranial di kepala) yang dapat menimbulkan nyeri hebat di satu sisi wajah. Lantas, adakah cara mencegahnya dan penanganan seperti apa yang sesuai untuk trigeminal neuralgia? Simak penjelasan berikut.
Apa itu Trigeminal Neuralgia?
Trigeminal neuralgia adalah kondisi nyeri yang terjadi akibat adanya gangguan atau kerusakan pada saraf trigeminal. Penyebabnya pun belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang bisa memicunya. Misalnya, tekanan pada saraf oleh pembuluh darah yang biasanya terjadi akibat beberapa kondisi medis, seperti cedera kepala, tumor, dan multiple sclerosis.
Gangguan pada saraf ini dapat menimbulkan serangan rasa sakit tiba-tiba dan parah yang dapat dipicu oleh aktivitas sehari-hari seperti makan, berbicara, atau menyentuh wajah.
Baca juga: Wajah Nyeri Seperti Ditusuk Jarum? Awas, Trigeminal Neuralgia!
Langkah-langkah Pencegahan Trigeminal Neuralgia
Beberapa langkah di bawah ini bisa Anda lakukan untuk mencegah rasa nyeri karena trigeminal neuralgia, antara lain:
- Menghindari Faktor Risiko: Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu atau memperburuk trigeminal neuralgia, seperti cedera wajah, infeksi, dan tekanan pada saraf trigeminal. Sebisa mungkin hindari cedera wajah yang berlebihan dan aktivitas tertentu yang bisa memicu rasa nyeri.
- Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut: Infeksi gigi atau masalah kesehatan mulut dapat menjadi pemicu trigeminal neuralgia. Rajinlah menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda dengan berkunjung ke dokter gigi secara rutin dan menjalani perawatan yang tepat.
- Hindari Stres: Stres dapat memicu atau memperburuk serangan trigeminal neuralgia. Cobalah teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau terapi bicara untuk mengurangi stres dalam hidup Anda.
- Pilih Makanan dengan Hati-hati: Makanan dan minuman yang sangat panas atau dingin dapat memicu serangan trigeminal neuralgia. Hindari makanan atau minuman yang dapat merangsang saraf wajah Anda.
- Metode Pengobatan Trigeminal Neuralgia: Jika Anda sudah terdiagnosis dengan trigeminal neuralgia, sebaiknya ikuti saran metode pengobatan dari dokter Anda. Pengobatan ini dapat mencakup obat penghilang rasa sakit, terapi fisik, atau tindakan minimal invasif seperti Radiofrekuensi Ablasi.
- Pantau Kesehatan Anda: Rutin memeriksakan diri ke dokter dan berbicara dengan mereka tentang gejala atau perubahan yang Anda alami dapat membantu dalam deteksi dini terkait masalah kesehatan, termasuk trigeminal neuralgia.
Apabila Anda merasakan berbagai gejala nyeri wajah yang sangat menyiksa, segeralah berkonsultasi dengan dokter di Klinik Arfa Pain. Dokter akan membantu mendiagnosis penyakit dan menyarankan pengobatan yang sesuai. Dengan perawatan yang tepat, Anda akan terbebas dari rasa nyeri dan dapat kembali beraktivitas secara normal. Untuk membuat janji konsultasi dengan dokter di Arfa Pain, Anda bisa menghubungi nomor 021-7919-6999 atau chat melalui whatsapp di 0811 1443 599.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Bagaimana Cara Mencegah Trigeminal Neuralgia?
Beberapa pencegahan yang dapat dlakukan, diantaranya: 1. Menghindari faktor risiko 2. Jaga kesehatan gigi dan mulut 3. Hindari stress 4. Pilih makanan dengan hati-hati 5. Metode pengobatan Trigeminal Neuralgia 6. Memantau kesehatan
Apa Itu Trigeminal Neuralgia?
Trigeminal neuralgia adalah kondisi nyeri yang terjadi akibat adanya gangguan atau kerusakan pada saraf trigeminal. Penyebabnya pun belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang bisa memicunya. Misalnya, tekanan pada saraf oleh pembuluh darah yang biasanya terjadi akibat beberapa kondisi medis, seperti cedera kepala, tumor, dan multiple sclerosis.
Bagaimana Cara Mengobati Trigeminal Neuralgia?
Jika Anda sudah terdiagnosis dengan trigeminal neuralgia, sebaiknya ikuti saran metode pengobatan dari dokter Anda. Pengobatan ini dapat mencakup obat penghilang rasa sakit, terapi fisik, atau tindakan minimal invasif seperti Radiofrekuensi Ablasi.