Sakit kepala sebelah kanan membuat Anda merasa tak nyaman lagi untuk melanjutkan aktivitas.
Walau sakit kepala menjadi keluhan yang hampir setiap orang pernah mengalaminya, namun kadang membuat khawatir apalagi sakit kepala sebelah kanan ini disertai dengan gejala-gejala lainnya.
Kadang nyeri terasa seperti berdenyut, bisa tumpul atau terasa tajam pada beberapa area, misalnya pelipis, bagian bawah tengkorak. Bahkan sakit kepala sebelah kanan sampai leher juga bisa Anda alami.
Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan
Sakit kepala sebelah kanan memiliki beberapa penyebab, antara lain:
Masalah neurologis:
-Neuralgia oksipital: dengan gejala nyeri tajam pada bagian belakang kepala dan leher, nyeri pada belakang mata, dan sensitif terhadap cahaya.
-Arteritis temporal: meradangnya pembuluh darah di area temporal (arteritis temporal) yang bersamaan dengan nyeri otot, sehingga mengakibatkan sakit kepala sebelah kanan. Selain itu juga rasa kelelahan dan nyeri pada rahang.
–Trigeminal neuralgia, terasa nyeri hebat pada salah satu sisi wajah dan/atau kepala. Penyebabnya adalah masalah pada saraf trigeminal.
Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu kemungkinan menjadi penyebab sakit kepala sebelah kanan. Obat-obat tersebut antara lain aspirin, ibuprofen. Sakit kepala ini dikenal juga dengan sakit kepala rebound. Biasanya, sakit kepala sebelah kanan akibat obat-obatan ini muncul pada saat bangun tidur.
Penyebab lainnya adalah:
- Alergi
- Aneurisma, membengkaknya pembuluh darah arteri
- Kelelahan atau fatigue
- Cedera kepala
- Infeksi misalnya sinusitis
- Kadar gula darah naik turun akibat melewatkan waktu makan
- Ketegangan otot pada leher
- Tumor
Penyebab Lainnya
Sebenarnya sakit kepala memiliki jenis yang bervariasi. Bahkan ada yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.
Ada beberapa yang kemungkinan menjadi penyebab tersering sakit kepala sebelah kanan:
Migren/migraine. Selain sakit kepala sebelah kanan, juga muncul gejala lain seperti menjadi sensitif terhadap cahaya dan suara, penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan sementara, mual, muntah.
Ada beberapa faktor yang kemungkinan dapat memicu timbulnya serangan migren ini, yaitu cahaya yang terlalu terang, perubahan iklim (kelembaban, panas), stres atau kecemasan, perubahan hormonal pada perempuan, suara bising, kelelahan, bau yang menyolok, kurang atau kelebihan tidur, dan makanan/minuman tertentu (keju, coklat, daging, dan lainnya).
Sakit kepala cluster (cluster headache)
Jenis ini terasa sakitnya sangat kuat dan terasa pada salah satu mata, serta dapat menyebar ke area kepala lainnya, seperti wajah, leher, dan bahu.
Sakit kepala ini memunculkan gejala lain seperti wajah berkeringat, mata merah dan berair, mata yang terkena mengalami bengkak. Keluhan sakit kepala ini ini bisa berlangsung dari hitungan minggu hingga bulan.
Tension headache
Jenis ini merupakan jenis sakit kepala salah satu sisi yang terjadi pada sebagian besar orang (75%). Kadang menyerang dua sisi kepala, atau hanya pada salah satu sisi saja. Tanda-tanda yang menyertainya adalah nyeri pada kulit kepala, ketegangan otot pada leher dan bahu, terasa menekan pada area dahi, pelipis dan/atau belakang kepala. Biasanya berlangsung dari hitungan menit hingga jam dan intensitasnya bisa ringan hingga sedang.
Cedera
Misalnya akibat benda tumpul atau tajam pada area kepala dapat mengakibatkan nyeri pada kepala. Bila benda tajam dapat mengakibatkan luka yang tampak jelas, namun benda tumpul mungkin hanya mengakibatkan sakit kepala sebagai tandanya.
Penanganannya
Sakit kepala yang menyiksa, kemungkinan Anda perlu melakukan tindakan tertentu guna membantu mengurangi nyerinya.
- Kompres kepala dengan air dingin/hangat, untuk membantu melancarkan peredaran darah dan meregangkan otot-otot kepala.
- Beristirahat di ruangan gelap dan tenang serta hindari suara bising.
- Memijat area kepala kadang dapat membantu mengurangi rasa sakit.
- Jauhi gadget sementara waktu (komputer, televisi, hp)
- Mandi dengan air hangat
- Melakukan latihan pernapasan
Cara mengatasinya sebaiknya sesuai dengan penyebabnya. Itu sebabnya, Anda memerlukan konsultasi dengan dokter bila ada gejala penyerta lainnya yang memberatkan, seperti gangguan pada mata, kaku leher, bicara menjadi gagap dan lainnya.
Mungkin dokter juga perlu hasil pemeriksaan tambahan, seperti CT-scan atau MRI, untuk menunjang diagnosis dan menentukan penyebab pastinya.