Trigeminal neuralgia merupakan kondisi nyeri kronis pada wajah yang tidak bisa disepelekan. Ada beberapa faktor risiko trigeminal neuralgia yang sebaiknya Anda waspadai. Penyakit ini merupakan gangguan pada saraf trigeminus di kepala sehingga bisa menimbulkan gejala nyeri yang berbeda pada setiap sisi wajah.
Penyebab Trigeminal Neuralgia
Secara umum, trigeminal neuralgia terjadi karena adanya kontak antara pembuluh darah dengan saraf trigeminal sehingga menimbulkan tekanan berlebih. Tekanan tidak wajar tersebut pada akhirnya menyebabkan fungsi saraf terganggu dan timbul rasa nyeri yang sangat menyakitkan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan penyebabnya, seperti:
- Cedera pada otak akibat kecelakaan atau terjatuh
- Stroke atau pasca stroke
- Efek dari operasi atau tindakan pembedahan
- Tumor di area kepala
- Kerusakan pada selaput pelindung saraf seperti pada penyakit multiple sclerosis
Seperti Apa Gejalanya?
Gejala yang umumnya muncul adalah rasa nyeri seperti tertusuk benda tajam atau tersengat listrik. Bahkan, pada beberapa kasus, wajah terasa perih seperti terbakar yang disertai kram, kejang ataupun kesemutan dalam waktu lama.
Biasanya, area wajah yang terkena hanyalah satu sisi saja seperti dahi, belakang telinga, gusi, pipi dan rahang bawah. Rasa sakit tersebut dapat muncul secara tiba-tiba, dalam hitungan detik hingga menit dan dengan intensitas yang sering.
Serangan rasa sakitnya bisa berlangsung lebih lama selama berminggu-minggu sampai hitungan bulan.
Jika Anda merasakan gejala tak kunjung membaik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf dan lakukan pemeriksaan agar kondisi tidak semakin memburuk.
Apa Saja Faktor Risiko Trigeminal Neuralgia?
Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko ini yaitu:
- Munculnya tumor di area kepala
- Aneurisma otak, yaitu pelebaran pembuluh darah otak akibat dinding pembuluh darah yang melemah
- Sklerosis ganda
- Malformasi arteriovenosa, yaitu aliran pembuluh darah yang tidak normal pada arteri dan vena
Aktivitas yang Bisa Memicu Rasa Nyeri
Ketika ada saraf terganggu maka bisa menyebabkan penderitanya menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan jenis apapun, bahkan rangsangan kecil sekalipun. Beberapa aktivitas yang dapat memicu nyeri wajah sebelah, yaitu:
- Menyentuh wajah
- Tersenyum
- Berbicara
- Makan dan minum
- Bercukur
- Menyikat gigi
- Mencuci muka
- Terkena hembusan angin
Adakah Cara yang Efektif untuk Menyembuhkannya?
Beberapa pemeriksaan mungkin diperlukan untuk melihat seberapa parah kondisi trigeminal neuralgia Anda. Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti MRI untuk menegakkan diagnosis.
Dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan hasil MRI pasien. Misalnya, dengan obat-obatan jika kondisinya belum terlalu parah, atau pengobatan lain seperti radiofrekuensi ablasi.
Radiofrekuensi ablasi (RFA) merupakan prosedur minimal invasif yang bekerja dengan menghantarkan gelombang radio dari alat RFA melalui jarum khusus yang dimasukkan ke area saraf trigeminal. Ketika jarum masuk, Anda mungkin akan merasakan kebas atau kesemutan dan itu adalah hal yang wajar. Energi panas yang mengalir akan merusak serabut saraf sehingga saraf berhenti mengirim sinyal nyeri ke otak dan rasa sakit pun akan hilang.
RFA tidak memerlukan waktu lama hanya sekitar 15 menit, hanya dengan bius lokal, tidak merusak jaringan di sekitar saraf, dan tanpa rawat inap. Selain itu, proses penyembuhannya pun juga lebih cepat dari tindakan operasi sehingga Anda bisa langsung beraktivitas seperti biasa.
Jika Anda memiliki keluhan nyeri wajah, sebaiknya jangan dibiarkan dan segeralah periksakan diri ke Klinik Arfa Pain. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Assistance Center kami di nomor 021-7919-6999. Anda juga bisa chat kami melalui whatsapp di nomor 0811-1443-599.
Yuk, konsultasi sekarang dengan dokter spesialis bedah saraf kami hanya di Arfa Pain!
Baca juga: Berbagai Nyeri Kronis di Wajah yang Harus Diwaspadai
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Faisal, Sp.BS (Dokter Spesialis Bedah Saraf di Lamina Pain and Spine Center)