Tahukah Anda ada beberapa fakta penting tentang trigeminal neuralgia? Mungkin penyakit ini masih terdengar asing di telinga, namun beberapa orang pernah mengalami rasa nyeri hebat pada sebelah sisi wajahnya. Rasa nyeri seperti tersengat listrik atau sensasi terbakar pada wajah inilah yang kita kenal dengan trigeminal neuralgia.
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, pakar nyeri dan tulang belakang Klinik Lamina Pain and Spine Center, trigeminal neuralgia merupakan rasa nyeri kronis pada wajah akibat adanya kerusakan atau gangguan pada saraf trigeminus (saraf cranial atau saraf kepala yang ke lima). Anda bisa merasakan sakit yang luar biasa pada dahi, pipi, telinga hingga ke rahang bagian bawah.
Penyebabnya beragam yaitu karena ada gangguan fungsi saraf, cedera pada saraf trigeminal akibat trauma, ataupun menderita multiple sclerosis.
Tentang Trigeminal Neuralgia
Berikut ini adalah berbagai fakta menarik tentang trigeminal neuralgia yang perlu Anda ketahui:
- Trigeminal neuralgia berbeda dengan penyakit stroke ataupun bell’s palsy.
- Trigeminal neuralgia bisa terjadi secara tiba-tiba dan rasa nyerinya bisa berlangsung selama beberapa detik, hari hingga beberapa bulan.
- Penyakit ini umumnya menyerang orang yang berusia 50 tahun ke atas.
- Lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki.
- Rasa nyeri akibat trigeminal neuralgia sangat menyakitkan dan pada kasus yang berat bisa muncul ratusan kali dalam satu hari.
- Beberapa aktivitas seperti minum, makan, tersenyum, ataupun menyikat gigi bisa memicu rasa sakit yang sangat parah.
- Rasa nyeri yang muncul bisa terasa seperti tersengat listrik ataupun tertusuk.
Faktor Risikonya
Trigeminal neuralgia bisa menyerang siapapun dari segala usia. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalaminya, yaitu:
- Berusia lebih dari 50 tahun
- Berjenis kelamin wanita
- Memiliki riwayat trigeminal neuralgia
- Menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi
Diagnosis Trigeminal Neuralgia
Saat berkonsultasi, dokter umumnya akan menanyakan tentang gejala dan apa yang menjadi pemicu rasa sakit pada wajah Anda. Dokter juga akan bertanya tentang riwayat penyakit yang pernah Anda derita ataupun riwayat kesehatan keluarga.
Untuk memastikan penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan pada bagian wajah yang mengalami nyeri. Selanjutnya, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti MRI kepala untuk mengetahui penyebab pasti dari trigeminal neuralgia.
Baca juga: Nyeri Wajah Paling Tak Tertahankan Adalah Trigeminal Neuralgia
Cara Mengobati Trigeminal Neuralgia
Sebagian orang menganggap bahwa nyeri wajah sebelah akibat dari sakit gigi yang parah. Namun, sakit gigi ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa Anda sedang menderita trigeminal neuralgia.
Setelah dokter melakukan diagnosis bahwa Anda terkena trigeminal neuralgia, dokter akan menyarankan untuk melakukan beberapa terapi pengobatan. Jika pemberian obat tidak dapat mengurangi atau menghilangkan rasa sakitnya, maka Anda bisa memilih pengobatan lain.
Salah satu metode pengobatan tanpa operasi yaitu dengan Radiofrequency Rhizotomy. Prosedurnya yakni dengan memasukkan jarum panjang melalui pipi yang terkena dan mengalirkan listrik (arus panas) atau menyuntikkan gliserol steril (glycerol injection) untuk mematikan atau menghilangkan rasa nyeri dari saraf trigeminal.
Prosedur ini hanya memakan waktu sekitar 30 menit dan Anda dapat langsung pulang tanpa harus melakukan rawat inap. Anda mungkin akan merasakan pipi meradang atau membengkak, namun dokter akan meresepkan obat-obatan penghilang nyeri.
Jika tidak tertangani dengan segera, maka trigeminal neuralgia dapat memburuk dan menghambat berbagai aktivitas yang Anda lakukan. Kondisi ini juga dapat memengaruhi kesehatan mental sehingga memicu depresi, kecemasan, hingga gangguan tidur.
Segera konsultasikan masalah nyeri wajah Anda ke dokter spesialis bedah saraf di Klinik Arfa Pain, Pusat Pengobatan Nyeri Wajah. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Care Line Officer Klinik Arfa Pain pada nomor yang tertera.