Pusing dan sakit kepala merupakan dua kondisi yang berbeda. Meskipun begitu, masih banyak orang yang salah membedakannya. Bahkan, seringnya dua kondisi tersebut dianggap sama.
Lalu, bagaimana cara membedakannya? Berikut penjelasannya.
Perbedaan pusing dan sakit kepala
Pusing dan sakit kepala merupakan gejala terkait sistem saraf yang paling sering banyak orang keluhkan.
Keduanya sama-sama terjadi pada kepala dan kerap mengganggu aktivitas harian. Bahkan, keduanya juga bisa terjadi secara bersamaan sehingga makin sulit bagi untuk membedakan dua kondisi ini.
Namun, tak perlu khawatir ada tiga perbedaan yang bisa menjadi acuan untuk membedakan antara pusing dan sakit kepala.
1. Sensasi yang muncul
Pusing dan sakit kepala memang sama-sama menyerang kepala. Namun, sensasi yang muncul pada keduanya berbeda.
Saat seseorang mengalami pusing, akan merasakan sensasi seolah akan pingsan, tidak stabil atau mengalami gangguan keseimbangan, dan perasaan seperti melayang hingga berputar. Bahkan, kondisi ini bisa semakin parah bila gejalanya terasa seperti vertigo.
Selain itu, sensasi ini kadang akan menimbulkan mual atau terjatuh akibat dari kehilangan keseimbangan.
Lebih lanjut, bisa muncul secara tiba-tiba pada seluruh bagian kepala hingga memaksa penderitanya harus duduk atau tiduran secara tiba-tiba. Keluhan akan semakin parah saat berdiri atau berjalan.
Semnetara itu, sakit kepala umumnya terasa seperti sakit atau nyeri yang tajam, berdenyut, atau tumpul sekitar kepala.
Keluhan ini bisa terasa hanya sebagian saja (samping kanan atau kiri), kedua sisi, atau satu titik kepala tertentu.
Kadang-kadang, rasa sakitnya meliputi perasaan nyeri seperti terikat tali dengan kencang.
Gejalanya bisa berkembang secara bertahap atau tiba-tiba dalam lama waktu kurang dari satu jam hingga beberapa hari. Rasa sakitnya bisa juga menyebar dari satu titik ke seluruh bagian kepala.
2. Berdasarkan penyebabnya
Penyebab dari kedua keluhan tersebut bisa berbeda. Pusing sering terjadi akibat gangguan pada telinga dan otak yang berfungsi mengontrol keseimbangan tubuh.
Berikut adalah beberapa penyakit atau kondisi yang menjadi penyebab pusing.
- Infeksi saraf vestibular
- Penyakit meniere
- Migrain
- Tekanan darah rendah
- Penyakit multiple sclerosis dan penyakit Parkinson
- Anemia
- Kadar gula darah rendah
- Gangguan kecemasan
Pada beberapa kasus, sakit kepala bisa timbul secara bersamaan dengan pusing. Biasanya terjadi pada pasien migrain dan cedera otak.
Nah, selanjutnya adalah sakit kepala. Keluhan ini memiliki dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
Pada primer terjadi karena adanya aktivitas berlebihan atau gangguan pada struktur kepala yang sensitif nyeri. Tapi bisa juga karena adanya perubahan aktivitas kimia pada orak. Sementara jenis sekunder, terjadi karena ada penyakit lain yang mendasarinya.
3. Pengobatan yang dilakukan
Penyebab dari kedua penyakit tersebut berbeda, begitu juga pengobatannya. Jadi, sangat penting bagi pasien untuk memahami perbedaan pusing dan sakit kepala agar pengobatan yang dokter berikan bisa sesuai dan tepat sesuai dengan kondisi dan penyebab yang melatarbelakanginya. Segera konsultasikan dengan dokter jika sudah merasakan keluhan.
Meskipun, pada beberapa kondisi, kedua penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis apapun. Namun, beberapa jenis sakit kepala primer bisa terbantu meredakan dengan obat pereda nyeri, seperti aspirin, ibuprofen, atau paracetamol.
Selain itu, ada pula jenis obat-obatan lainnya yang mungkin dapat membantu meredakan dan mencegah serangan sakit kepala. Beberapa pengobatan alternatif, seperti akupuntur untuk sakit kepala, meditasi, dan terapi perilaku kognitif juga bisa membantu mengatasi sakit kepala. Sementara sakit kepala sekunder biasanya memerlukan tes kesehatan lebih lanjut untuk mendapatkan penyebab sakit kepala yang mendasarinya.
