Awas, Nyeri Wajah Seperti Tersengat Listrik Bisa Mengindikasikan Adanya Gangguan Saraf!

Pernah merasa nyeri pada wajah seperti tersengat listrik? Nyeri wajah sering disalahartikan dengan sakit gigi atau infeksi pada gusi. Terkadang, rasa nyerinya mulai dari telinga, pipi, hingga ke rahang bawah. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika rasa sakitnya hanya di satu sisi dan berkepanjangan. Kondisi ini bisa menjadi tanda jika Anda terkena trigeminal neuralgia. Apa itu trigeminal neuralgia dan bagaimana cara menyembuhkannya? Cari tahu jawabannya di artikel berikut.

Trigeminal Neuralgia

Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, pakar nyeri dan tulang belakang, trigeminal neuralgia adalah saraf di wajah yang mengenai saraf trigeminus (saraf cranial, saraf kepala yang kelima). Manusia memiliki dua saraf trigeminal, namun biasanya pada kondisi trigeminal neuralgia rasa nyerinya hanya menyerang satu sisi wajah.

Biasanya, nyeri wajah sebelah ini bukan hanya rasa sakit biasa, tapi ada sensasi tertusuk, terbakar atau tersengat listrik.

Mengutip laman John Hopkins Medicine, ada beberapa fakta yang harus Anda ketahui tentang trigeminal neuralgia, yaitu:

  • Trigeminal neuralgia biasanya menyerang orang yang berusia 50 tahun ke atas dan lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki.
  • Trigeminal neuralgia adalah penyebab paling umum nyeri wajah dan sekitar 15.000 orang terdiagnosa dengan penyakit ini setiap tahunnya.
  • Rasa sakit pada wajah bisa sangat parah hingga mengganggu aktivitas penderita.
  • Kondisi ini bisa disembuhkan dengan tindakan medis atau bedah yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf.

Penyebab Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia biasanya terjadi secara spontan, namun terkadang akibat dari trauma yang mencederai bagian wajah. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh pembuluh darah yang memberikan tekanan berlebih pada saraf trigeminal, atau disebut juga dengan sindrom kompresi vaskular (vascular compression).

Penyebab pasti penyakit saraf ini memang belum diketahui pasti, namun bisa terjadi akibat faktor penuaan dan terkait dengan multiple sclerosis. Adapun, penyebab lainnya yaitu gangguan serupa yang merusak selubung mielin, kelainan otak, bekas luka operasi, atau stroke.

Baca juga: Apa Penyebab Nyeri Wajah Kronis? Bagaimana Cara Mengobatinya?

Seperti Apa Gejalanya?

Biasanya nyeri yang muncul bisa tiba-tiba dan berulang yang berlangsung selama beberapa detik hingga 2 menit. Bahkan, rasa sakitnya bisa lebih lama dan berkepanjangan. Berikut ini adalah gejala umum yang sering timbul pada penderita trigeminal neuralgia, yaitu:

  • Rasa nyeri seperti tertusuk benda tajam atau tersengat listrik
  • Nyeri berdenyut
  • Nyeri yang muncul di sekitar pipi, rahang, gigi, mata hingga dahi
  • Terasa sakit ketika berbicara, tersenyum, menggosok gigi, makan atau mencuci muka
  • Timbul nyeri saat berkendara, terkena tiupan angin atau ketika ada getaran

Diagnosis dan Pengobatan

Untuk mendiagnosa penyakit saraf ini, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang mencakup pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Dokter akan menanyakan tentang frekuensi dan intensitas rasa nyeri, dan apa yang memicu timbulnya rasa nyeri tersebut. Pemeriksaan penunjang juga dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa, seperti CT-Scan atau MRI. Tes ini berfungsi untuk menentukan penyebab utama trigeminal neuralgia, apakah karena tumor, kelainan pembuluh darah atau multiple sclerosis. MRI juga membantu dokter dalam melihat jika ada pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal.

Pengobatan penyakit ini bisa melalui terapi obat-obatan seperti carbamazepine, gabapentin, atau jenis obat-obatan serupa. Tes darah rutin juga perlu untuk mengamati jumlah sel darah putih, platelet, tingkat sodium dan fungsi hati (liver). Pada tahap awal, dokter akan memberikan dosis rendah dan bertahap seiring waktu.

Jika gejala menetap dan memburuk, dokter akan menyarankan pengobatan lainnya seperti radiofrekuensi rhizotomy. Rhizotomy adalah tindakan minimal invasif yang bekerja dengan cara memasukkan jarum panjang melalui pipi menuju bagian wajah yang terasa nyeri. Metode pengobatan ini menggunakan energi panas atau gliserin (glycerol) untuk merusak atau menghancurkan serabut saraf yang mengirimkan rasa nyeri. Dengan prosedur ini, rasa nyeri pada wajah akan hilang atau berkurang.

Tindakan radiofrekuensi rhizotomy hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan pasien bisa langsung pulang tanpa harus rawat inap. Efek samping dari pengobatan ini yaitu pipi bengkak atau memar, namun akan membaik dengan sendirinya. Sekitar 80 persen pasien mengalami penurunan rasa nyeri dengan menggunakan metode ini.

Jadi, jangan abaikan rasa nyeri wajah yang berkepanjangan dan segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf di Klinik Arfa Pain. Silakan menghubungi Assistant Center kami pada nomor kontak yang tertera.

Referensi:

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/trigeminal-neuralgia

https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/0333102416687280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Book Online

Book Online

Appointment Now