Cara menyembuhkan penyakit trigeminal neuralgia tanpa operasi bisa menjadi solusi terkini atasi keluhan nyeri wajah sebelah. Namun, sebelum membahas bagaimana caranya, yuk ketahui lebih dulu apa sih trigeminal neuralgia ini dan apa penyebabnya?
Terganggunya saraf trigeminal ini dapat menimbulkan nyeri yang bisa berlangsung dari hitungan detik hingga menit.
Sebagian merasakan nyerinya ringan, kadang terasa seperti tertusuk. Sementara yang lainnya merasakan nyeri hebat, seperti kesetrum arus listrik.
Penyakit ini sering salahartikan sebagai nyeri akibat adanya permasalahan pada gigi sehingga pengobatan yang berlangsung tidaklah tuntas atau tidak sesuai dengan penyebabnya.
Bagaimana Bisa Timbul Nyeri Wajah Sebelah?
Kompresi oleh pembuluh darah (akibat berdenyut) yang berdekatan dengan saraf trigeminus dan tiga cabangnya, lama kelamaan akan menyebabkan mielin saraf tersebut robek/rusak.
Bila terjadi penekanan atau kompresi oleh pembuluh darah, lama kelamaan lapisan mielin ini akan rusak.
Pembuluh saraf dilapisi oleh semacam ‘selimut’ yang disebut dengan mielin. Mielin ini bertugas sebagai kurir pengantar impuls agar tersampaikan dengan cepat. Bila saja mielin ini rusak, maka pengantaran impuls menjadi terganggu sehingga timbul nyeri.
Pada multiple sklerosis dapat juga menyebabkan trigeminal neuralgia kemungkinan akibat adanya proses demielinisasi dari sistem saraf pusat sehingga dapat mengenai saraf trigeminus.
Tumor yang tumbuh dekat atau mengenai saraf trigeminus, bisa juga menimbulkan nyeri wajah sebelah.
Diagnosis Nyeri Wajah Sebelah Trigeminal Neuralgia
Dokter akan melakukan pemeriksaan klinis dan anamnesis untuk menegakkan diagnosis trigeminal neuralgia.
Berdasarkan International Headache Society (IHS) kriteria nyeri trigeminal neuralgia adalah:
- Serangan nyeri mendadak selama beberapa detik hingga 2 menit dan melibatkan satu atau lebih cabang saraf trigeminus
- Nyeri paling sedikit memenuhi 1 karakteristik berikut: kuat, tajam, superfisial, rasa menikam/tertusuk atau terbakar
- Dipicu faktor pencetus tertentu
- Jenis serangan khas pada tiap individu
- Tidak dengan kelainan neurologis
- Tidak berkaitan dengan gangguan lain
Berikut ciri nyeri akibat trigeminal neuralgia:
- Timbul pada satu atau lebih cabang saraf trigeminus, namun paling sering cabang mandibularis atau maksilaris.
- Terjadi tiba-tiba, kuat, tajam, superfisial, serasa tertikam, terbakar.
- Intensitas nyeri hebat, biasanya unilateral atau hanya pada salah satu sisi wajah
- Nyeri dapat timbul spontan atau terpicu oleh aktivitas sehari seperti makan, mencukur, bercakap- cakap, membasuh wajah, mengenakan make-up, menggosok gigi, area picu dapat ipsilateral atau kontralateral.
- Kadangkala tidak ada gejala sama sekali.
Klasifikasi Nyeri Trigeminal Neuralgia
Trigeminal neuralgia ini dapat terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe klasik dan tipe atipikal.
-Klasik, dengan nyeri, rasa terbakar yang hebat dan mendadak pada berbagai area wajah
-Atipikal, dengan rasa nyeri, terbakar atau tertusuk pada wajah, dengan intensitas nyeri yang lebih rendah daripada tipe 1 namun nyerinya lebih konstan.
IHS membedakan trigeminal neuralgia ini menjadi dua yaitu klasik (penyebabnya tidak diketahui) dan simtomatik (penyebabnya adalah tumor, sklerosis multipel atau kelainan/masalah di area tulang tengkorak/kepala).
Trigeminal neuralgia idiopatik biasanya:
– Nyeri bersifat paroksismal dan terasa pada wilayah sensorik cabang maksilaris, sensorik cabang maksilaris
– Lamanya nyeri bisa berlangsung 30 menit atau berlangsung beberapa detik sampai menit.
– Nyeri merupakan gejala utama.
– Penderita berusia lebih dari 45 tahun, perempuan lebih sering daripada laki-laki
Trigeminal neuralgia simtomatik:
– Nyeri berlangsung terus menerus dan terasa pada area mata
– Rasa nyeri timbul terus menerus dengan puncak nyeri hilang timbul.
– Timbul anestesia/hipestesia atau kelumpuhan saraf kranial seperti kebas
– Siapa saja bisa mengalaminya baik laki-laki maupun perempuan dan tidak ada golongan usia tertentu
Saraf trigeminus adalah saraf kelima otak yang memiliki 3 cabang yaitu:
- Oftalmikus, mempersarafi area mata, dahi hingga vertex atau kepala atas
- Maksilaris, menghantarkan impuls ke pipi, kelopak mata bawah, bibir atas, hidung, geligi rahang atas, langit-langit rongga mulut, nasofaring.
- Mandibularis mempersarafi otot-otot untuk mengunyah.
Cara Menyembuhkan Penyakit Trigeminal Neuralgia
Diagnosis trigeminal neuralgia dibuat dokter berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
Pada anamnesa perlu mengetahui lokasi nyeri, waktu mulai nyeri, menentukan interval bebas nyeri, durasi/lamanya nyeri, respons terhadap pengobatan, menanyakan kemungkinan adanya riwayat penyakit lain (misalnya herpes, multipel sklerosis, tumor, dan lainnya).
Cara menyembuhkan penyakit trigeminal neuralgia bisa dengan terapi farmakologi dengan obat-obatan tertentu yang akan dokter resepkan , antara lain karbamazepin, gabapentin.
Nyeri trigeminal neuralgia sering kambuh sehingga dokter akan mengatur dosis sesuai dengan frekuensi serangannya termasuk sakit tulang pipi.
Terapi non-farmakologi bila pasien tidak bereaksi atau timbul efek samping maka dokter dapat menyarankan tindakan lain, yang salah satunya adalah radiofrekuensi ablasi (RFA).
Teknologi RFA memiliki keunggulan karena pasien dapat pulang pada hari yang sama dan tanpa perlu rawat inap.
Radiofrekuensi Ablasi (RFA)
Prinsip kerja teknologi RFA ini adalah radiofrekuensi menghasilkan arus listrik untuk memanaskan dan melumpuhkan saraf trigeminus agar tidak dapat menghantarkan sinyal nyeri ke otak.
Metode ini tidak memerlukan pembedahan dan tidak perlu rawat inap.
Bagi pasien yang berusia tua atau lanjut dan memiliki risiko tertentu untuk menjalani operasi, maka nyeri wajah sebelah akibat trigeminal neuralgia bisa dengan RFA.
Namun kadangkala RFA perlu pengulangan secara berkala karena bertahan hanya sekitar 3 bulan hingga 1 tahun bergantung kondisi masing-masing individu.