Mengenal Bell’s Palsy, Penyebab Kelumpuhan Pada Satu Sisi Wajah

Bell’s palsy merupakan kondisi kelumpuhan pada saraf wajah (saraf ketujuh atau saraf fasialis), yang menyebabkan perubahan bentuk pada satu sisi wajah. Kondisi ini terjadi akibat adanya peradangan atau pembengkakan saraf yang berfungsi untuk mengontrol otot pada salah satu sisi wajah.

Pada sisi wajah yang tampak melorot/ terkulai, biasanya Anda hanya bisa tersenyum pada satu sisi dan sulit menutup salah satu mata yang terkena. Kondisi ini sering juga disebut dengan kelumpuhan wajah perifer akut. Bell’s palsy dapat menyerang siapapun dari segala usia, dan gejalanya hampir mirip dengan stroke.

Saraf yang rusak pada sebagian wajah ini dapat berdampak pada indera perasa dan umumnya bell’s palsy timbul secara tiba-tiba dan dapat membaik seiring waktu. Namun, jika gejalanya semakin parah dan tidak mendapatkan penanganan segera maka bisa berdampak pada kelemahan wajah permanen.


Bell’s Palsy Berbeda dengan Stroke

Bell’s Palsy Sebabkan Kelumpuhan Wajah Sebelah

Meski gejalanya hampir mirip dengan stroke, namun bell’s palsy bukanlah penyakit stroke. Penyebab umum bell’s palsy memang belum pasti. Namun, kondisi ini kemungkinan karena adanya tekanan/ gangguan pada saraf yang mengendalikan otot wajah. Faktor penyebab lainnya adalah karena infeksi virus herpes, influenza, gondongan, atau akibat paparan udara dingin. 

Berbeda dengan penyebab stroke yaitu adanya gangguan saraf karena terjadi penyumbatan pembuluh darah pada otak. Stroke bisa menyerang anggota tubuh lainnya, sedangkan bell’s palsy tidak menyebabkan kelumpuhan pada tangan ataupun kaki.

Faktor Penyebabnya

Selain karena infeksi virus pada penjelasan sebelumnya, ada beberapa faktor penyebab lainnya, antara lain:

  1. Cedera akibat kecelakaan yang mengakibatkan robekan pada rahang atau dagu dan retak tulang tengkorak
  2. Cedera akibat operasi, biasanya terjadi saat operasi kelenjar parotis
  3. Kelumpuhan wajah turunan yang menyebabkan kelemahan otot wajah

Saraf wajah bisa bereaksi terhadap infeksi yang disertai dengan pembengkakan. Hal ini dapat menyebabkan penekanan berlebih pada saluran tulang (fallopi) yang dilalui saraf wajah ke sisi wajah. Kerusakan pada saraf kranial dan sel saraf ini dapat menyebabkan kelemahan ataupun kelumpuhan pada otot wajah.

Seperti Apa Gejalanya?

Gejala penyakit ini bisa berbeda pada masing-masing penderitanya. Kelumpuhan wajah itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelumpuhan sebagian (kelemahan otot yang ringan) dan kelumpuhan total (tidak bisa bergerak sama sekali).

Berikut ini adalah gejala yang mungkin Anda rasakan, seperti:

  • Telinga berdenging
  • Nyeri telinga sebelah pada sisi wajah yang lumpuh
  • Mulut lebih mudah mengeluarkan air liur
  • Mulut terasa kering
  • Sakit kepala atau pusing
  • Sulit mengunyah, menelan ataupun berbicara  

Bell’s Palsy biasanya tidak memengaruhi bagian tubuh lainnya, namun jika bukan hanya wajah yang lumpuh dan anggota tubuh lainnya juga ikut lumpuh, maka Anda memerlukan penanganan medis segera.

Komplikasi

Penyakit ini umumnya hanya bersifat sementara dan dapat sembuh dalam hari atau minggu. Namun, jika tidak segera tertangani dapat menyebabkan komplikasi lainnya, seperti:

  • Kerusakan permanen pada saraf wajah
  • Menderita Synkinesis, kondisi ketika Anda menggerakkan satu sisi wajah, bagian lain tubuh Anda juga ikut bergerak.
  • Buta sebagian atau buta total akibat mata kering berlebihan dan karena terjadi goresan pada kornea mata

Pengobatan Bell’s Palsy

Untuk mengurangi peradangan atau pembengkakan pada saraf wajah, biasanya dokter akan meresepkan jenis obat kortikosteroid seperti prednisolone atau prednison. Sementara itu, untuk mata yang kering, Anda biasanya memerlukan obat tetes mata.

Jika penyebabnya karena infeksi, maka mengatasinya bisa dengan pemberian obat-obatan. Namun, jika bukan karena infeksi maka perawatannya menyesuaikan dengan gejala pasien. Untuk mata kering gunakan tetes mata atau obat oles agar kornea terlindungi dari goresan.

Di Klinik Arfa Pain, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf untuk penanganan Bell’s Palsy yang tepat. Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan, dokter kami akan merekomendasikan beberapa metode pengobatan seperti terapi obat, ataupun radiofrequency rhizotomy.

Radiofrequeny Rhizotomy bertujuan untuk melumpuhkan saraf yang dapat memicu munculnya sinyal nyeri pada wajah. Teknik ini bekerja dengan bantuan teknik pencitraan C-arm dan bukan merupakan prosedur operasi besar sehingga pasien tidak memerlukan rawat inap.

Untuk informasi lebih lanjut tentang penanganan nyeri wajah, Anda bisa menghubungi nomor Call Center Klinik Arfa di 021-7919-6999.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No.34, RT.7/RW.5, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12740

Informasi dan Pendaftaran

Informasi dan Pendaftaran

021-7919-6999

registrasi@lamina.co.id

Book Online

Book Online

Appointment Now