Kerusakan tulang tengkorak bisa saja terjadi akibat cedera kepala karena berbagai hal. Mulai dari jatuh saat beraktivitas sampai kecelakaan saat berkendara . Kondisi harus segera mendapatkan penanganan yang tepat untuk menghindari risiko yang fatal.
Tulang tengkorak terdiri atas dua bagian, yakni tulang tengkorak kepala (tempurung) dan tulang tengkorak bagian wajah. Fungsi dari tulang tengkorak sendiri adalah untuk membentuk kepala dan wajah manusia, serta membantu melindungi otak.
Struktur tulang tengkorak kuat, namun meski begitu bisa juga patah. Hal ini bisa terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor atau saat berolahraga, terbentur tanah atau aspal, atau mengalami pukulan keras di kepala.
Apa saja jenis kerusakan tulang tekorak akibat patah?
Tingkat keparahan kerusakan tulang tengkorak bisa berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kekuatan benturan, penyebab cedera dan lokasi terjadinya cedera kepala.
Berikut adalah beberapa jenis patah tulang (fraktur) tengkorak yang bisa terjadi:
tertutup
Terjadi ketika tulang tengkorak alami keretakan, tapi kulit yang melapisi tulang masih utuh dan tidak terjadi lecet/luka terbuka.
terbuka
Patah tulang tengkorak terbuka disertai dengan kerusakan kulit pada tempat terjadinya retakan. Bahkan, terkadang tulang yang patah bisa terlihat atau muncul dari robekan kulit.
dasar tengkorak
Kerusakan jenis ini terjadi pada dasar tulang tengkorak atau bagian tulang sekitar mata, telinga, hidung, atau belakang tengkorak yang dekat dengan tulang belakang. Cedera ini juga disertai dengan robekan pada selaput otak dan merupakan salah satu jenis cedera tulang tengkorak yang paling fatal.
depresi
Terjadi karena ada bagian patahan tulang yang terdorong ke dalam rongga otak sehingga membentuk cekungan.
Apa saja gejalanya?
Pada beberapa kondisi tertentu, misalnya fraktur terbuka dan depresi, dokter akan lebih mudah mendiagnosisnya. Penentuan lokasi patah tulang tengkorak akan lebih sulit apabila kerusakan tidak terlihat.
Dalam hal ini untuk memastikannya, dokter akan mencari tau beberapa gejala yang terjadi pasien alami. Beberapa gejala yang bisa muncul antara lain:
- Sakit kepala hebat
- Penglihatan kabursecara tiba-tiba
- Mual dan muntah
- Hilangnya keseimbangan tubuh
- Sulit untukbicara atau melihat
- Masalah padapendengaran akibat gendang telinga pecah
- Memar pada bagian belakang telinga atau sekitar mata
- Perdarahan telinga dan/atau mimisan
Bagaimana cara mendiagnosisnya?
Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan pada pasien gejala apa yang muncul dan mereka rasakan.
Namun, untuk lebih pasti dan menentukan tingkat keparahan serta lokasi terjadinya patahan tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang menggunakan sinar-X, CT scan, dan MRI.
Berdasarkan hasil pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, dokter baru bisa melakukan perencanaan penanganan atau pengobatan yang tepat.
Bagaimana penanganannya?
Ada beberapa penanganan yang mungkin dilakukan oleh dokter, antara lain:
Obat-obatan
Apabila alami patah tulang terbuka, dokter bisa meresepkan antibiotik untuk mencegah atau mengobati infeksi.
Operasi
Prosedur operasi mungkin akan dokter lakukan untuk memperbaiki susunan tulang tengkorak.
Selain untuk tulang tengkorak, operasi juga bisa dokter lakukan untuk mengatasi cedera pada otak, saraf, atau pembuluh darah.
Bagaimana cara mencegahnya?
Pencegahannya dengan mengenakan pelindung kepala saat berkendara atau berolahraga. Tak hanya itu, menggunakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil merupakan sebuah keharusan.
Bila alami benturan kepala dengan gejala seperti sakit kepala hebat, sesas napas, dan batuk berdarah, segera periksa ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan kondisi.
